Profile

Selamat Datang di Blog PNPM Mandiri Perdesaan Kab. Bondowoso

Rabu, 18 Desember 2013

Dokumentasi Sidang Pertama Mantan Bendahara UPK Cermee di Pengadilan Tipikor Surabaya

Sidang Pertama Mantan Bendahara UPK Cermee di Pengadilan Tipikor Surabaya


Sidang Pertama Mantan Bendahara UPK Cermee di Pengadilan Tipikor Surabaya

Minggu, 15 Desember 2013

Selasa, Terdakwa PNPM Cermee Disidang

BONDOWOSO - Amelia, terdakwa kasus korupsi dana PNPM Mandiri Pedesaan UPK Kecamatan Cermee, bakal menjalani sidang perdana Selasa mendatang (17/12) di Pengadilan Tipikor Surabaya.

Dalam sidang perdana itu, JPU Safi Hadari SH dari Kejaksaan Negeri Bondowoso akan membacakan dakwaannya. "Kami akan membacakan dakwaan pada sidang perdana," ungkap Safi Hadari, Kasi Pidsus Kejari Bondowoso.

Menurut Safi, pihaknya menengarai, terdakwa melakukan korupsi dana PNPM sebesar Rp. 200 juta. Modusnya, terdakwa tidak menyetor uang PNPM ke kas daerah.

"Uang pinjaman atau kredit dari kelompok-kelompok simpan pinjam PNPM di Cermee, justru diambil Amelia. Nilainya sekitar Rp. 200 jutaan," katanya. Padahal, kata dia, uang PNPM itu diberikan oleh negara untuk memberdayakan kelompok simpan pinjam di desa, termasuk Desa Cermee.

"Tetapi, uang dari kelompok simpan pinjam digunakan untuk kepentingan pribadi Amelia," katanya. Setelah dilakukan cek pembukuan oleh Faskab (Fasilitator Kabupaten), terbukti Amelia menggelapkan dana tersebut. Selanjutnya, Faskab melaporkan penggelapan dana yang dilakukan Amelia pada tahun 2012 kepada Kejaksaan Negeri. "Kami langsung melakukan mediasi. Harapannya, Amelia segera mengembalikan dananya," katanya.

Sebelumnya, Amelia siap mengembalikan dana. Namun, setelah ditunggu sebulan lebih, Amelia tidak sanggup untuk mengembalikan dana sebesar Rp. 200 juta tersebut. Sehingga, pihak kejaksaan mengambil keputusan untuk memproses secara hukum kasus tersebut.

"Terpaksa kami mengambil keputusan untuk menaikkan kasus itu ke pengadilan tipikor," katanya.

Terpisah, Kajari Bondowoso Razali SH mengatakan, pihaknya serius dalam mengusut kasus korupsi di Bondowoso. Selama masa kepemimpinannya, lanjut dia, sudah ada dua terdakwa kasus penggelapan dana PNPM yang diusut.

"Kedua terdakwa perempuan semua. Sebenarnya, kami kasihan juga melihat mereka. Tetapi ini sudah menyangkut masalah hukum. Jadi, harus diproses secara hukum," katanya. (eko/c1/wnp)

Dikutip dari  "Jawa Pos Radar Bondowoso edisi Minggu 15 Desember 2013 hal. 30"

Kamis, 05 Desember 2013

Berkas Penilep PNPM Dikirim ke Tipikor

Kejaksaan Tunggu Penetapan Sidang dari Tipikor
BONDOWOSO - Dugaan korupsi dana PNPM Mandiri Perdesaan di Kecamatan Cermee yang melibatkan Amelia, 23, bendahara UPK PNPM Cermee hingga kini masih menunggu kejelasan dari Pengadilan Tipikor Surabaya. Meski kejaksaan sudah mengirim berkas acara pemeriksaan (BAP) beberapa waktu lalu, namun sejauh ini kejaksaan belum menerima penetapan dari pengadilan Tipikor.

Menurut Safi Hadari, Kasi Pidsus Kejaksaan Bondowoso pihaknya masih menunggu surat penetapan dan jadwal persidangan di Tipikor. "Kalau surat penetapan sudah turun, maka jadwal persidangan juga akan terjadwal juga. Sehingga kami akan segera menjalani sidang perkara korupsi itu," katanya. Menurut Hadari, nilai kerugian yang ditimbulkan akibat tindakan Amelia sebesar Rp. 200 jutaan.

Modusnya, kata dia, Amelia sebagai bendahara PNPM menampung pembayaran dari kelompok-kelompok masyarakat yang meminjam uang melalui kelompok simpan pinjam. Namun, uang setoran dari kelompok itu digelapkan oleh Amelia sehingga uang terkumpul di saku Amelia sekitar Rp. 200 juta." Ini diketahui oleh fasilitator kabupaten PNPM," katanya.

Lalu mereka melaporkan kejadian itu ke kejaksaan. Bahkan, kejaksaan sempat memanggil Amelia untuk segera mengganti uang namun Amelia yang awalnya mau mengembalikan uangnya, ternyata mengingkari janjinya. "Sehingga, Amelia diproses secara hukum," katanya. Saat ini, Amelia mendekam di rumah tahanan Lapas  Bondowoso. "Bahkan, kami berharap agar kasus ini segera disidangkan di Pengadilan Tipikor Surabaya," katanya.  (eko/c1/wah)

Dikutip dari  "Jawa Pos Radar Bondowoso edisi Jumat 6 Desember 2013 hal. 35"

Senin, 11 November 2013

TATAP MASA DEPAN DENGAN BUDIDAYA IKAN

Desa yang jauh dengan pantai atau laut bukanlah alasan untuk tidak mengenal Ikan, Ikan bukan hanya ada atau hidup di laut saja, tapi Ikan juga dapat hidup di Sungai, Sumur,  Rawa, dan Kolam.  
Adalah Ikan Lele yang kebiasaan hidupnya di Sungai ternyata dengan usaha atau budidaya yang maksimal dapat juga hidup di Kolam atau penampungan, di Desa Alassumur Kecamatan Pujer Kabupaten Bondowoso tepatnya di Dusun Krajan Lucu telah dilaksanakan kegiatan berupa Pelatihan Budidaya Ikan lele.
Budidaya Ikan Lele ini dialokasikan lewat Dana Bantuan Langsung Masyarakat (BLM) Tahun Anggaran 2013 tepatnya di kegiatan Peningkatan Kapasitas Masyarkat (PKM), Budidaya Ikan ini awalnya di usulkan oleh Kelompok Perempuan yang ada di Desa Alassumur tepatnya warga Dusun Krajan Lucu pada proses perencanaan Tahun 2013.

Asal Mula Usulan Kegiatan Pelatihan Budidaya Ikan Lele
Usulan ini merupakan usulan dari Kelompok Perempuan yang awalnya mengajukan dana Simpan Pinjam Khusus Perempuan ternyata di Tahun 2013 Kecamatan Pujer tidak dapat mengalokasikan dana untuk kegiatan SPP Reguler, namun usulan yang sudah masuk dalam rencana tersebut akhirnya diganti dengan usulan Pelatihan Budidaya Ikan Lele yang akan dikelola oleh Kelompok Sumber Agung dengan beranggotakan 10 Orang.

Sumber dan Besaran Dana Kegiatan Pelatihan Budidaya Ikan Lele
Kegiatan Pelatihan Budidaya Ikan Lele bersumber dari dana Bantuan Langsung Masyarakat (BLM) Tahun Anggaran 2013, dana BLM yang digunakan sebesar Rp 31.318.000,- dengan perincian dana 95% sebesar Rp 29.752.000,- dana 2% Operasional UPK sebesar Rp 626.500,- sedangkan Operasional 3% TPK sebesar Rp 939.500,-

Proses Kegiatan Pelatihan Budidaya Ikan Lele
Diawali dari penyampaian teori terlebih dahulu yang disampaikan oleh pelatih dari Dinas Perikanan Kabupaten Bondowoso yaitu Bapak Fajar Setya Budi dan Adi Kardjono, beliau banyak menyampaikan tentang prospek usaha Budidaya Ikan Lele, kemudian Teknik pemilihan bibit Ikan Lele yang baik, Teknik penempatan Ikan Lele di kolam untuk pertama kali dan cara pengolahan makanan buatan untuk Ikan Lele.
  • Prospek Usaha Budidaya Ikan Lele
Ikan Lele yang di budidayakan ini harga bibitnya tidak mahal, harganya per/ekor hanya berkisar Rp 300,- sedangkan yang diperlukan untuk pembibitan yaitu sekitar 400 ekor/kolam atau penampungan, untuk harga pakan dalam 1 bulan akan memakan biaya Rp 250.000,- namun apabila dalam 3 bulan maka pengeluaran untuk pembelian pakan berkisar Rp 750.000,-  total pengeluaran secara keseluruhan untuk waktu 3 bulan yaitu Rp 870.000,- sedangkan hasil penjualan dari Ikan Lele dalam 3 bulan per/Kg sebesar Rp 15.000,- apabila bibit Lele sebanyak 400 – 500 ekor maka bobotnya akan diprediksi naik menjadi 100 Kg/kolam dalam jangka waktu 3 bulan maka akan menghasilkan Rp 1.500.000,- keuntungan yang akan diperoleh kurang lebih sebesar Rp 750.000,- setelah di potong pengeluaran.
Salah Satu Kolam Penampungan Ikan Lele
  • Teknik Pemilihan Bibit Ikan Lele
Tidak semua bibit Ikan Lele dapat di pelihara dan di budidaya akan tetapi harus ada teknik pemilihan yaitu dengan cara melakukan sortir terhadap bibit Ikan, Bibit Ikan yang dapat dipelihara biasanya sudah masuk dalam ayak 9 s/d 10 artinya bibit Ikan tersebut tidak terlalu Kecil, disamping itu pilihlah bibit Ikan yang kondisinya sangat aktif bergerak sehingga tidak ada kekhawatiran ketika Ikan tersebut sudah dipindah ke tempat lain
  • Teknik Penempatan Ikan Lele untuk Pertama Kali 
Tidak sembarangan dalam menempatkan bibit Ikan Lele untuk kali pertama di kolam atau penampungan, namun ada teknik tersendiri agar ikan tidak mengalami stress dan mati, pertama kali Ikan harus di tempatkan di bak kecil, kemudian air yang terdapat di bak kecil tersebut di campur dengan air yang terdapat di kolam selama 1 jam tujuannya supaya Ikan dapat beradaptasi dengan air yang terdapat di kolam, setelah 1 jam baru kemudian Ikan di lepas dengan sangat hati – hati ke kolam atau penampungan
  • Teknik Pengolahan Pakan Buatan untuk Ikan Lele
Pakan Ikan/pellet adalah sekumpulan bahan tertentu yang dihaluskan kemudian dipadatkan dan dicetak dengan ukuran tertentu, meskipun kualitasnya masih kurang jika dibandingkan dengan pakan pabrikan pakan buatan sendiri lebih baik dan segar jika ditunjang dengan bahan pembuatan yang tersedia bermutu baik.
Pakan yang baik adalah pakan yang mengandung dan memnuhi nutirisi ikan serta memiliki keseimbangan protein, lemak dan serat yang berguna untuk memacu pertumbuhan ikan supaya cepat besar.
Manfaat pembuatan pakan tambahan adalah mengurangi ketergantungan terhadap pakan Ikan (pellet) yang dihasilkan oleh pabrik, selain itu juga dapat mengurangi biaya produksi sehingga dapat meningkatkan keuntungan yang akan diperoieh hal tersebut disebakan karena karena 50% biaya produksi terdapat pada pakan.
Adapun bahan – bahan yang digunakan dalam pembuatan pakan yaitu :
  • Tepung Ikan 20%
  •  Dedak Halus 20%
  •  Tepung Jagung 15%
  •  Ampas Tahu 25%
  •  Tepung Tapioca 10%
Dengan campuran bahan diatas maka akan dapat menghasilkan protein sebesar 29,16% dan FCR yang dihasilkan sebesar 1,2 Kg yang dapat menambah bobot ikan sebesar 1 Kg.

Cara pembuatan makanan yaitu :   
1.  Campurkan semua bahan yang sudah disiapkan kemudian dicampur dengan air sedikit demi sedikit
2. Haluskan dan aduk secara merta sehingga 
     campuran berbentuk Pasta
3. Masukkan adonan kedalam mesin pembuat pellet 
4. Hasil granur dan pellet yang telah dibentuk dijemur hingga kering dengan kadar air 10% 
5. Simpan hasil buatan pakan tersebuit di tempat yang kering
6. Usahakan pakan tersebut habis dalam jangka waktu 3 s/d 5 hari dari masa penyimpanan.

Tempat penampungan Ikan Lele   
Kolam yang digunakan untuk menampung ikan lele biasanya ada 2 macam jenis kolam yaitu :
  • Kolam penampung dengan menggunakn terpal khusus yang luasnya kurang lebih 2 x 3 m2  yang diisi air dan dilengkapi dengan proses sirkulasi air yang terbuat dari pipa
  • Kolam penampung dengan menggunakan galian langsung tanpa menggunakan terpal akan tetapi galian bias juga dilapasi dengan semen yang tentunya juga harus dilengkapi dengan sirkulasi air yang baik 
Jangka waktu pemeliharaan Ikan Lele
Jangka waktu yang dibutuhkan untuk membudidayakan Ikan Lele ini hanya berkisar 3 bulan efektif setelah itu baru masuk masa panen, dengan jangka waktu yang cukup singkat ini diharapkan ikan yang akan di panin mempunyai bobot atau berat badan yang memadai sehingga diharapkan akan membawa dampak positif bagi yang memeliharanya

Demikian sekilas catatan tentang Pelatihan Budidaya Ikan Lele Tahun 2013 di Dusun Krajan Lucu Desa Alas Sumur Kecamatan Pujer Kabupaten Bondowoso Jawa Timur, mudah – mudahan tulisan ini dapat bermanfaat bagi kita semua….!!!

By Zainul Arifin, SH 
Fasilitator Kecamatan Pujer


Usulan apa yang paling dibutuhkan masyarakat?

PNPM Mandiri Perdesaan Bondowoso : Perum Timur Stadion Blok C-11 RT. 02 / RW. 01 Kelurahan Badean - Bondowoso, Email ppk_bondowoso@ymail.com

Keluarga Besar PNPM Mandiri Perdesaan