Seorang ibu rumah tangga melirik
lapangan kerja di Negara lain sebagai TKW ( Tenaga Kerja Wanita ) adalah hal
yang lazim di lingkungan saya. Nama saya Ibu Hartatik salah satu peserta
pelatihan Bordir dan menjahit kegiatan PNPM MPd Paska Krisis tahun 2010.Saya
adalah seorang ibu rumah tangga biasa dengan 2 orang anak.Saya tinggal di dusun
kampong Waru desa Koncer Darulaman Kecamatan Tenggarang Kab Bondowoso.
Karena ada kesempatan untuk merubah
nasib sebanyak 10 ibu rumah tangga di dusun kampong Waru memeilih merantau ke
luar negeri meninggalkan keluarga dan
anak anaknya guna mencari nafkah.Ibu ibu biasanya hanya menghabiskan waktu di
rumah. Saat panen mereka bekerja sebagai
buruh tani untuk membantu suami. Sayangnya hasil buruh panen tidak cukup untuk
membantu biaya hidup sehari hari termasuk pendidikan anak anak.
Lahir dan besar dalam lingkungan kurang
mampu membuat saya belajar banyak hal.Dia
merupakan seorang ibu rumah tangga yang tangguh dimana mengajarkan kepada anak
anaknya banyak hal terutama tanggung jawab, disiplin, kebaikan,dan kearifan
dalam hidup.
Sejak pertama kali PNPM MPd hadir di
desa Koncer darulaman pada tahun 2010 dia selalu mengikuti setiap tahapan
dengan semangat. Itulah awal saya terlibat dengan PNPM MPd sebagai Kader
Pemberdayaan Masyarakat Desa (KPMD) desa Koncer Darulaman Kecamatan Tenggarang
Kabupaten Bondowoso Provinsi Jawa Timur.Saat awal bekerja sebagai KPMD dia
sempat merasa canggung tetapi lama
kelamaan dia menjadi lebih percaya diri .Dia terus melakukan sosialisasi
tentang PNPM MPd di seluruh dusun di Koncet darulaman.Sebagai kader
pemberdayaan masyarakat, dia selalu resah dan ingin berbuat lebih untuk mensejahterakan warga desa Koncer darulaman
yang sebagian tergolong kurang mampu.
Usulan demi usulan warga mengalir dari sosialisasi
tersebut.semua ditulis dalam
catatannya.Dari seluruh masalah warga yang telah terekam, kebanyakan
permasalahan timbul karena kemampuan ekonomi yang lemah.bersama beberapa
perempuan dia merancang sebuah program untuk memberdayakan ibu rumah
tangga.Salah satu usulan masyarakat yang mengemuka adalah keinginan untuk
mengikuti pelatihan bordir.
Seakan gayung bersambut pada tahun 2010
desa Koncer Darulaman diajukan untuk mendapatkan alokasi dana sebesar Rp. 65.000.000,-Dari
PNPM MPd PASKA KRISIS.Seakan mendapat angin segar bahwa keinginan yang selama
ini dipendam akan segera menjadi kenyataan.Sebanyak 25 orang ibu rumah tangga
direncanakan akan mengikuti pelatihan border yang berlangsung selama satu
setengah bulan.Setiap dusun diwakili oleh lima orang perempuan. Masing masing
peserta pelatihan selanjutnya menyebarkan ilmu dan ketrampilanbordir yang telah
diperolehnya dari pelatihankepada perempuan lain di masing masing dusun.Selain
dibekali ketrampilan, para peserta juga difasilitasi meisn border.
TRIMAKASIH PADA PNPM MPD
PASKA KRISIS YANG TELAH MEMBERDAYAKAN KAUM PEREMPUAN
|
Pelaksanaan
pelatihan Bordir yang diikuti oleh 25 orang ibu rumah tangga | |
Oleh : FK Kecamatan Tenggarang (Hadi Wiyono, SP)